Minggu, 15 Januari 2017

Cara Jitu dalam Pengambilan Sebuah Tender Proyek

Pada posting kali ini kita bahas cara menang tender pengadaan barang dan jasa sehingga bisa menjadi pemenang dan berhak mengerjakan proyek yang sedang dilelang. Nilai tender bervariasi dari mulai yang kecil sampai besar seringkali di adakan oleh instansi pemerintah maupun swasta.
Banyaknya peserta tender yang ikut berjuang agar menjadi pemenang membuat kita perlu melakuakn cara dan inovasi terbaik agar bisa menang tender. berbagai macam persaingan muncul dalam proses pelaksanaan tender namun hendaknya kita tetap menggunakan cara yang baik dan halal. panitia lelang pengadaan barang dan jasa akan memilih perusahaan entah itu arsitek atau kontraktor yang memenuhi persyaratan tender. Nah.. disini kita uraikan beberapa cara dan strategi agar bisa memenangi tender.
Hal-hal yang patut dipertimbangkan sebelum Anda menyiapkan proposal adalah:

  1. Apakah Anda memiliki kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan?
  2. Apakah Anda mampu melaksanakan kontrak tersebut sendiri atau Anda akan membutuhkan sub kontraktor lainya? Sudahkan Anda pikirkan siapa yang akan membantu Anda jika Anda mendapatkan tender tersebut?
  3. Apakah Anda memiliki cukup modal dan Anda untuk menjalankan pekerjaan yang diminta? JIka tidak apakah Anda memiliki fasilitas pinjaman dari Bank atau lainnya?
  4. Akankah timbul konflik kepentingan nantinya yang membuat Anda tidak bisa melakasanaan pekerjaan tersebut?
  5. Apakah Anda sudah siap dari segi sumber daya manusia, peralatan, dan sumber daya lainnya? Apakah proyek tender ini masih dalam lingkup kemampuan Anda dari segi keahlian dan lain-lain?
  6. Apakah tender ini akan menguntungkan Anda?
  7. Apakah Anda sudah mengerti betul proses dan peraturan tender yang berlaku di perusahaan atau lembaga pemerintah yang menawarkan tender?
  8. Apakah ada syarat-syarat khusus lainnya yang diperlukan untuk bisa mengajukan tender? Adakalanya unit usaha Anda harus memiliki SURAT KETERANGAN TERDAFTAR (SKT) lebih dulu sebelum dapat berpartisipasi dalam sebuah tender.
  9. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan atau badan pemerintah yang menawarkan tender dari pihak-pihak yang pernah menjadi rekanan penyediaan barang/jasa di perusahaan/badan pemerintah tersebut.
Beikut ini adalah tahapan umum dalam tender yang mungkin perlu Anda ketahui adalah :
  1. Tahap Pertama, undangan untuk mengikuti tender. Umumnya, perusahaan atau vendor yang mendapat undangan tersebut adalah mereka yang sudah biasa mengikuti tender. Dalam beberapa kasus, bisa saja perusahaan mengundang pula perusahaan lain yang belum pernah mengikuti tender sebelumnya.
  2. Tahap kedua, penjelasan tender. Pada tahap ini, seluruh peserta yang diundang diberi penjelasan secara terbuka tentang proyek yang ditenderkan, cara penilaian, serta persyaratan legal dan teknisnya. Untuk bisa masuk ke tahap berikutnya, perusahaan yang baru diundang harus bisa memenuhi syarat legalnya, antara lain kopi akte notaris, NPWP, laporan pajak, laporan keuangan 3 tahun terakhir, dan sebagainya.
  3. Tahap ketiga adalah pengajuan proposal teknis. Untuk proyek yang dianggap kecil nilainya, perusahaan biasanya tidak menyaratkan biaya tender. Tetapi untuk proyek yang dianggap besar biasanya ada biaya tender yang bisa dicairkan jika proses tender selesai.
  4. Keempat, undangan presentasi proposal. Perusahaan akan memilih dari sekian banyak yang memasukkan, mana yang akan dipanggil untuk presentasi berdasarkan penilaian proposal teknis.
  5. Tahap kelima, presentasi proposal. Masing-masing perusahaan atau vendor diberi kesempatan untuk melakukan presentasi di hadapan tim penilai. Pada tahap ini biasanya peserta tender sudah diwajibkan memberikan bank garansi (yang bisa diterbitkan oleh bank atau asuransi). Bank garansi ini boleh juga disebut sebagai perjanjian. Isinya adalah garansi kalau proyek tidak bisa diselesaikan maka uang yang ditaruh di bank garansi akan menjadi hak milik pemberi tender dan tidak bisa dicairkan oleh vendor.
  6. Tahap keenam adalah pengumuman hasil presentasi. Pada tahap ini diumumkan hasil presentasi masing-masing perusahaan. Yang lolos tahap ini akan diundang dalam tahap berikutnya, yakni auction dengan memasukkan harga.
  7. Tahap terakhir, auction. Inilah kesempatan perusahaan pemberi tender untuk mencari pemenang dengan solusi paling bagus dengan harga paling bagus. Pemenang auction inilah yang secara resmi ditunjuk sebagai pemenang tender. Pada tahap ini baru muncul agreement untuk pelaksaan proyek, yang terdiri dari beberapa hal. Biasanya soal garansi, pernyataan bahwa harganya normal, dan persyaratan sejenisnya.
Hal-hal yang perlu di perhatikan untuk menang tender adalah :
  1. Anda harus memiliki perusahaan yang legal (memiliki Akta Perusahaan, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)..) Jika belum punya, segeralah mengurusnya. Tanpa itu, jangan harap Anda bisa ikut tender.
  2. Cari informasi sebanyak mungkin tentang pengadaan barang di media massa, bisa melalui koran seperti Media Indonesia, Koran Nasional lainnya, Koran Daerah yang terbit di satu Provinsi maupun melalui internet pada portal e-procurement milik pemerintah daerah, atau datang ke lembaga/instansi yang bersangkutan.
  3. Ajukan penawaran dengan harga yang pantas untuk barang dan jasa yang diminta secara berkualitas. Perhatikan garansi, layanan purna jual dan item-item pekerjaan yang diminta. Periksa dalam dokumen lelang untuk mengetahui methode penilaian dokumen yang akan dilakukan oleh Panitia Pelelangan. Anda harus memahaminya untuk memenangi tender tersebut.
  4. Telitilah dalam mengisi dokumen penawaran. Periksa instruksi-instruksi yang diberikan dalam dokumen lelang. Jangan merubah setiap deskripsi yang telah ditentukan dalam dokumen tersebut. Atau Anda pasti kalah tender.
  5. Hindari main curang. Apalagi KKN dengan Panitia Pelelangan. Bermainlah secara fair. Jangan paksakan ambil untung banyak, tapi malah buntung. Biar untung sedikit, yang penting halal.
  6. Hindarilah upaya mengintimidasi peserta tender lainnya. Apalagi mengintimidasi Panitia Pelelangan. Bagaimanapun Anda sedang menengadahkan tangan. Berlaku sopan akan lebih banyak menimbulkan simpati.
  7. Jika Anda sudah menang tender, berikan barang dan jasa yang sesuai dengan yang Anda tawarkan. Jangan pernah mengganti dengan barang lain yang berbeda kualitas, type, jenis, jumlah yang tidak sesuai dengan dokumen penawaran maupun dokumen kontrak yang telah Anda buat. Karena itu berarti Anda curang. Blacklist menanti Anda dan jadilah sakit mata..... sakit mata pencaharian.
  8. Carilah pemasok, pabrik pemasok barang sesuai kebutuhan yang dapat dipercaya dan berpengalaman. Kalau punya workshop sendiri itu lebih bagus. Asal bisa dibuktikan.
Contoh cara menang tender pengadaan barang dan jasa
  1. Kita siapkan terlebih dahulu perusahaan yang hendak digunakan untuk mengikuti tender, entah itu berbentuk PT atau CV karena peraturan pemerintah mensyaratkan peserta tender harus berbentuk badan hukum bukan perorangan.
  2. Kita urus juga berbagai macam dokumen syarat tender seperti Nomor pokok wajib pajak ( NPWP ), Surat izin usaha perdagangan (SIUP), Surat keterangan domisili perusahaan (SKDP) dan untuk tender proyek bangunan biasanya ada persayaratan tambahan seperti Izin usaha jasa kobstruksi (IUJK) dan dokumen lainya dapat dibaca dan dipelajari pada masing-masing pengumuman lelang.
  3. Mencari tahu sebanyak mungkin berita tender, bisa didapat dari koran, website atau LPSE sebagai lembaga pengadaan lelang secara elektronik masing-masing wilayah kabupaten atau kota di Indonesia, informasi tender juga bisa didapat dari panitia lelang pada instansi yang mengadakan lelang.
  4. Baca dan periksa dengan teliti apa saja persyaratan yang harus disediakan seperti berkas-berkas atau surat-surat yang harus ada dalam pengajuan tender.
  5. Ikuti dengan disiplin jadwal tender yang disediakan, melakukan lebih awal atau terlambat bisa menjadi penyebab kegagalan menjadi pemenang tender.
  6. Bermainlah dengan jujur tanpa melakukan kecurangan seperti bekerja sama dengan panitia tender agar terpilih menjadi pemenang, proyek banyak jika didapat dengan cara haram maka tidak akan mengantarkan kita ke gerbang kebahagiaan dan ketenangan hidup, sebaliknya biarpun dapat proyek sedikit jika itu dengan jalan halal maka lebih berkah dan bermanfaat untuk menjalani kehidupan.
  7. Hindari perbuatan yang melanggar hukum seperti mengancam peserta lelang lain, atau mengancam panitia tender agar dipilih menjadi pemenang. sebagai peserta tender kita dalam posisi sebagai peminta, oleh karena itu sudah sepatutnya kita bertingkah laku terbaik agar jikalau terpilih menjadi pemenang tetap didapat dengan cara yang baik.
  8. Ajukan harga penawaran dibawah dan mendekati harga tender, mengajukan harga lebih tingi maka kita akan kalah dengan peserta yang mau menawarkan harga lebih murah. namun menawarkan harga terlalu murah juga tidak baik karena kita bisa dianggap akan melakukan pengurangi spesifikasi dan kualitas barang untuk mendapatkan harga termurah.
  9. Jaga hubungan baik dengan suplier dan pedagang barang atau jasa, dengan begini maka kita tetap dapat memberikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan tender.
  10. Jika kita terpilih menjadi pemenang tender maka mengerjakan sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati, dengan begini tentu kita sudah mendapat nama baik dan punya potensi besar untuk menang tender proyek berikutnya.
Contoh lain proposal proyek pembangunan
Sumber :
http://www.slideshare.net/takimguns/proposal-proyek-pembangunan
http://www.ilmusipil.com/cara-menang-tender-pengadaan-barang-dan-jasa
http://hikaru92.blogspot.com/2013/11/contoh-prosedur-suatu-perusahaan.html

Cara Mudah Mengitung RAB

Cara Mudah Menghitung RAB

Menghitung rencana anggaran biaya (RAB) merupakan pekerjaan yang sudah lumrah/ umum dilakukan oleh banyak orang tidak hanya orang yang punya basic sipil tetapi non sipil pun sudah terbiasa mengerjakannya. Ada beberapa rumus pendekatan yang bisa dilakukan untuk memprediksi biaya pembangunan konstruksi oleh para pemula diantaranya :
         1. Rumus pendekatan dengan menggunakan harga rate per m2 suatu konstruksi gedung
         2. Menghitung volume komponen-komponen konstruksi dan dikalikan dengan harga satuannya.
Cara 1(pertama) ;
Menghitung biaya bangun rumah sistem m2 bangunan
Pada metode perhitungan ini kita hanya membutuhkan dua data yaitu luas bangunan yang akan dibangun dan harga bangunan per m2 pada waktu dan lokasi kegiatan pembangunan. kelebihan metode ini adalah proses menghitung RAB  dapat dilakukan dengan cepat karena tidak banyak memerlukan waktu pencarian data dan proses berpikir dan pada dasarnya sistem ini digunakan sebagai data awal berapa kisaran dana yang perlu disediakan untuk membangun sebuah konstruksi rumah, contoh perhitunganya sebagai berikut:

Contoh :  Kita akan membangun sebuah rumah sederhana di jakarta dengan ukuran lebar depan 10 m dengan panjang kebelakang 10 m harga bangunan per m2 rumah sederhana +/- Rp.2.200.000,00 ( nilai harga ini hanya sebagai contoh yang pada kondisi sebenarnya dapat bervariasi menyesuaikan spesifikasi penggunaan material dan lokasi pembangunan rumah) berapa biaya bangun rumah sederhana tersebut?
Jawab : Luas bangunan  10m x 10 m = 100m2, jadi rencana anggaran biaya bangun rumah sebesar 100m2 x Rp.2.200.000,00 =  Rp.220.000.000,00 ( Terbilang : dua ratus dua puluh juta rupiah )
Sebagai Informasi :
Harga per m2 gedung sederhana lantai 1 : ± Rp. 2.200.000,-
Harga per m2 gedung sederhana lantai 2 : ± Rp. 3.500.000,-
Harga per m2 gedung sederhana lantai 3 : ± Rp. 4.500.000,-
Harga  tersebut harga pendekatan kami gunakan tahun 2013

Cara 2 (kedua) ;
Menghitung biaya bangun rumah sistem analisa harga satuan
Urutan perhitungan RAB rumah secara teliti adalah
  1. Membuat gambar rumah yang akan dibangun.
  2. Membuat spesifikasi material atau rencana kerja dan syarat bangunan.
  3. Membuat rincian daftar perkerjaan yang akan dilaksanakan.
  4. Menghitung volume masing – masing item pekerjaan.
  5. Mencari daftar harga upah dan bahan terbaru.
  6. Menghitung analisa harga satuan setiap item pekerjaan.
  7. Mengalikan volume dengan analisa harga satuan.
  8. Membuat jumlah harga secara keseluruhan.
  9. Menambahkan angka hasil perhitungan rencana anggaran biaya bangunan dengan PPN 10% dan nilai keuntungan borongan yang akan diberikan kepada kontraktor.
 Contoh: jika kita hendak membangun rumah sederhana maka sebelumnya kita buat gambar terlebih dahulu dan rencana material yang akan digunakan lalu bisa membuat rincian item pekerjaan yang akan dihitung harga satuannya, secara umum  misalnya:
  • persiapan ( pembersihan lahan, pendatangan material dll )
  • pondasi ( galian tanah, pemasangan pondasi batu kali, urugan tanah kembali )
  • struktur beton bertulang seperti sloof, kolom dan balok.
  • dinding meliputi pasangan dinding batu bata berikut plesteran dan acian.
  • rangka atap dan finishing penutup atap rumah.
  • Pekerjaan plafond rumah.
  • Pekerjaan lantai rumah.
  • Instalasi plumbing dan listrik rumah.
  • Pengecatan dan perapihan.
Masing-masing item pekerjaan tersebut kemudian dihitung volumenya berdasarkan gambar bangunan yang sudah disertai ukuran, lalu menghitung harga satuan pekerjaan diakhiri dengan mengalikan vollume x harga satuan = harga item pekerjaan.
Contohnya: pada item pekerjaan cat dinding + plafond kita hitung volumenya sebesar 65,3 m2 dengan harga satuan sebesar Rp.14.640,00 /m2 maka biaya pekerjaan cat dinding +plafond adalah 65,3 m2 x Rp.14.640,00 = Rp.955.992,00.

Contoh format perhitungannya sebagai berikut :
SAMPLE RAB
Nah.. setelah semua item pekerjaan diketahui harganya seperti pada contoh pekerjaan Cat Dinding+Plafond maka bisa dijumlahkan secara total RAB rencana anggaran biaya bangun rumah utuh.
Semoga bermanfaat.......

Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah atau Gedung

Proyek Sipil | 02.23 |
 22  4 Google +3


Hak Cipta: Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan Bahasa anda sendiri. Terima Kasih...
Advertisement



Tahap dan Proses dalam membuat RAB Rumah atau Gedung adalah sebagai berikut:

1.  Baca Gambar, Pelajari, dan Pahami dulu dengan Cermat dan Teliti semua Gambar Rencana (Bestek) yang ada, termasuk Detail Gambarnya.

2.  Buka Aplikasi Ms-Excel, buat File Excel baru, misalnya: RAB Rumah 1 Unit.xlsx.
Pada Sheet1 buat tabel kolom No., Uraian Pekerjaan, Satuan, dst. Lalu buat Uraian Pekerjaan yang akan dilakukan dalam Pembangunan Rumah tersebut (dengan lengkap), berdasarkan Gambar Rencana (Bestek). Kemudian rename Sheet1 tsb. menjadi sheet RAB, agar penyajian File Excel-nya lebih Informatif.
Seperti Contoh Gambar dibawah ini:

Gambar 1. Sheet RAB - Uraian Pekerjaan

3.  Hitung Volume semua Item Uraian Pekerjaan tersebut. Bisa dengan 2 cara, yaitu:
a.  Dengan cara Manual, lalu masukkan Data Hasil Perhitungan pada kolom VOLUME [VOL].
b.  Dengan langsung Menghitung Volume pada file Excel tsb., pada masing-masing Range Pekerjaan, pada kolom VOLUME [VOL].
Seperti Contoh Gambar dibawah ini:

Gambar 2. Sheet RAB - Uraian Pekerjaan yang telah ada Volume

4.  Buat Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah, caranya:
a.  Buka Sheet2, lalu Rename Sheet2 tsb. menjadi sheet Harga Bahan dan Upah.
b.  Pada sheet Harga Bahan dan Upah, buat tabel Harga Bahan dan Upah, dibuat sesuai dengan Analisa Bahan dan Upah yang akan dibuat nantinya.
Seperti Contoh Gambar dibawah ini:

Gambar 3. Sheet Harga Bahan dan Upah

5.  Buat Perhitungan Analisa Harga Satuan Bahan dan Upah, caranya:
a.  Buka Sheet3, lalu Rename Sheet3 tsb. menjadi sheet Analisa Bahan dan Upah.

b.  Pada sheet Analisa Bahan dan Upah ini, buat Analisa Satuan Bahan dan Upah sesuai dengan Uraian Pekerjaan yang ada.
Anda bisa copy-paste dari Analisa yang telah dibuat BSN pada situs ini http://sisni.bsn.go.id/, atau anda bisa buat Analisa versi anda sendiri. Pekerjaan Ls (lumpsum atau taksir) tidak perlu dibuat Analisanya.

c.  Input data Harga Satuan Bahan dan Harga Satuan Upah dari sheet Harga Bahan dan Upah (Gambar 3) pada sheet Analisa Bahan dan Upah (Gambar 4). Caranya di Link-kan ya..

d.  Catatan pribadi saya (Penulis): Tidak semua Koefisien yang ada pada Analisa yang banyak saya temukan selama ini sesuai dengan Real-Cost di lapangan. Jadi untuk mendapatkan Analisa yang Real-Cost (sesuai dengan di lapangan), terkadang saya harus melakukan Revisi pada Koefisien-koefisien tersebut. 
Contoh Analisa dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 4. Sheet Analisa Bahan dan Upah

6.  Input Data dari sheet Harga Analisa Bahan dan Upah (Rp.) pada sheet RAB, (dari Gambar.4 ke Gambar.2). Caranya di Link-kan ya..
Hasilnya seperti Gambar dibawah ini:


Gambar 5. Sheet RAB yang telah ada Harga Analisa

7.  Lakukan Perhitungan untuk Mendapatkan JUMLAH HARGA [RP.], yaitu mengalikan data kolom VOLUME [VOL.] dengan data kolom HARGA SAT. [Rp.].
Hasilnya seperti Gambar dibawah ini:



Gambar 6. Sheet RAB yang telah ada Jumlah Harga

8.  Buat Rekapitulasi Total Rencana Anggaran Biaya (RAB), caranya:
a.  Buka Sheet4 (jika blom ada Sheet4, klik tombol Insert Worksheet supaya ada), lalu Rename Sheet4 tsb. menjadi sheet Rekapitulasi RAB.
b.  Pada sheet Rekapitulasi RAB, buat Judul Uraian Pekerjaan yang ada saja (yaitu poin A s/d I). Lalu input Data pada Gambar 6 ke dalam sheet Rekapitulasi RAB tsb. Caranya di Link-kan ya..
Hasilnya seperti Gambar dibawah ini:

Gambar 7. Sheet Rekapitulasi Total Anggaran Biaya (RAB)
9.  Selesai... Supaya lebih jelas, silahkan download file Excel-nya Disini... Semoga bermanfaat..


Advertisement




Komentar :

- See more at: https://proyeksipil.blogspot.co.id/2014/07/cara-membuat-rencana-anggaran-biaya-rab.html#sthash.92m3Amf9.dpuf

Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah atau Gedung

Proyek Sipil | 02.23 |
 22  4 Google +3


Hak Cipta: Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan Bahasa anda sendiri. Terima Kasih...
Advertisement



Tahap dan Proses dalam membuat RAB Rumah atau Gedung adalah sebagai berikut:

1.  Baca Gambar, Pelajari, dan Pahami dulu dengan Cermat dan Teliti semua Gambar Rencana (Bestek) yang ada, termasuk Detail Gambarnya.

2.  Buka Aplikasi Ms-Excel, buat File Excel baru, misalnya: RAB Rumah 1 Unit.xlsx.
Pada Sheet1 buat tabel kolom No., Uraian Pekerjaan, Satuan, dst. Lalu buat Uraian Pekerjaan yang akan dilakukan dalam Pembangunan Rumah tersebut (dengan lengkap), berdasarkan Gambar Rencana (Bestek). Kemudian rename Sheet1 tsb. menjadi sheet RAB, agar penyajian File Excel-nya lebih Informatif.
Seperti Contoh Gambar dibawah ini:

Gambar 1. Sheet RAB - Uraian Pekerjaan

3.  Hitung Volume semua Item Uraian Pekerjaan tersebut. Bisa dengan 2 cara, yaitu:
a.  Dengan cara Manual, lalu masukkan Data Hasil Perhitungan pada kolom VOLUME [VOL].
b.  Dengan langsung Menghitung Volume pada file Excel tsb., pada masing-masing Range Pekerjaan, pada kolom VOLUME [VOL].
Seperti Contoh Gambar dibawah ini:

Gambar 2. Sheet RAB - Uraian Pekerjaan yang telah ada Volume

4.  Buat Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah, caranya:
a.  Buka Sheet2, lalu Rename Sheet2 tsb. menjadi sheet Harga Bahan dan Upah.
b.  Pada sheet Harga Bahan dan Upah, buat tabel Harga Bahan dan Upah, dibuat sesuai dengan Analisa Bahan dan Upah yang akan dibuat nantinya.
Seperti Contoh Gambar dibawah ini:

Gambar 3. Sheet Harga Bahan dan Upah

5.  Buat Perhitungan Analisa Harga Satuan Bahan dan Upah, caranya:
a.  Buka Sheet3, lalu Rename Sheet3 tsb. menjadi sheet Analisa Bahan dan Upah.

b.  Pada sheet Analisa Bahan dan Upah ini, buat Analisa Satuan Bahan dan Upah sesuai dengan Uraian Pekerjaan yang ada.
Anda bisa copy-paste dari Analisa yang telah dibuat BSN pada situs ini http://sisni.bsn.go.id/, atau anda bisa buat Analisa versi anda sendiri. Pekerjaan Ls (lumpsum atau taksir) tidak perlu dibuat Analisanya.

c.  Input data Harga Satuan Bahan dan Harga Satuan Upah dari sheet Harga Bahan dan Upah (Gambar 3) pada sheet Analisa Bahan dan Upah (Gambar 4). Caranya di Link-kan ya..

d.  Catatan pribadi saya (Penulis): Tidak semua Koefisien yang ada pada Analisa yang banyak saya temukan selama ini sesuai dengan Real-Cost di lapangan. Jadi untuk mendapatkan Analisa yang Real-Cost (sesuai dengan di lapangan), terkadang saya harus melakukan Revisi pada Koefisien-koefisien tersebut. 
Contoh Analisa dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 4. Sheet Analisa Bahan dan Upah

6.  Input Data dari sheet Harga Analisa Bahan dan Upah (Rp.) pada sheet RAB, (dari Gambar.4 ke Gambar.2). Caranya di Link-kan ya..
Hasilnya seperti Gambar dibawah ini:


Gambar 5. Sheet RAB yang telah ada Harga Analisa

7.  Lakukan Perhitungan untuk Mendapatkan JUMLAH HARGA [RP.], yaitu mengalikan data kolom VOLUME [VOL.] dengan data kolom HARGA SAT. [Rp.].
Hasilnya seperti Gambar dibawah ini:



Gambar 6. Sheet RAB yang telah ada Jumlah Harga

8.  Buat Rekapitulasi Total Rencana Anggaran Biaya (RAB), caranya:
a.  Buka Sheet4 (jika blom ada Sheet4, klik tombol Insert Worksheet supaya ada), lalu Rename Sheet4 tsb. menjadi sheet Rekapitulasi RAB.
b.  Pada sheet Rekapitulasi RAB, buat Judul Uraian Pekerjaan yang ada saja (yaitu poin A s/d I). Lalu input Data pada Gambar 6 ke dalam sheet Rekapitulasi RAB tsb. Caranya di Link-kan ya..
Hasilnya seperti Gambar dibawah ini:

Gambar 7. Sheet Rekapitulasi Total Anggaran Biaya (RAB)
9.  Selesai... Supaya lebih jelas, silahkan download file Excel-nya Disini... Semoga bermanfaat..


Advertisement




Komentar :

- See more at: https://proyeksipil.blogspot.co.id/2014/07/cara-membuat-rencana-anggaran-biaya-rab.html#sthash.92m3Amf9.dpuf

Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah atau Gedung

Proyek Sipil | 02.23 |
 22  4 Google +3


Hak Cipta: Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan Bahasa anda sendiri. Terima Kasih...
Advertisement



Tahap dan Proses dalam membuat RAB Rumah atau Gedung adalah sebagai berikut:

1.  Baca Gambar, Pelajari, dan Pahami dulu dengan Cermat dan Teliti semua Gambar Rencana (Bestek) yang ada, termasuk Detail Gambarnya.

2.  Buka Aplikasi Ms-Excel, buat File Excel baru, misalnya: RAB Rumah 1 Unit.xlsx.
Pada Sheet1 buat tabel kolom No., Uraian Pekerjaan, Satuan, dst. Lalu buat Uraian Pekerjaan yang akan dilakukan dalam Pembangunan Rumah tersebut (dengan lengkap), berdasarkan Gambar Rencana (Bestek). Kemudian rename Sheet1 tsb. menjadi sheet RAB, agar penyajian File Excel-nya lebih Informatif.
Seperti Contoh Gambar dibawah ini:

Gambar 1. Sheet RAB - Uraian Pekerjaan

3.  Hitung Volume semua Item Uraian Pekerjaan tersebut. Bisa dengan 2 cara, yaitu:
a.  Dengan cara Manual, lalu masukkan Data Hasil Perhitungan pada kolom VOLUME [VOL].
b.  Dengan langsung Menghitung Volume pada file Excel tsb., pada masing-masing Range Pekerjaan, pada kolom VOLUME [VOL].
Seperti Contoh Gambar dibawah ini:

Gambar 2. Sheet RAB - Uraian Pekerjaan yang telah ada Volume

4.  Buat Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah, caranya:
a.  Buka Sheet2, lalu Rename Sheet2 tsb. menjadi sheet Harga Bahan dan Upah.
b.  Pada sheet Harga Bahan dan Upah, buat tabel Harga Bahan dan Upah, dibuat sesuai dengan Analisa Bahan dan Upah yang akan dibuat nantinya.
Seperti Contoh Gambar dibawah ini:

Gambar 3. Sheet Harga Bahan dan Upah

5.  Buat Perhitungan Analisa Harga Satuan Bahan dan Upah, caranya:
a.  Buka Sheet3, lalu Rename Sheet3 tsb. menjadi sheet Analisa Bahan dan Upah.

b.  Pada sheet Analisa Bahan dan Upah ini, buat Analisa Satuan Bahan dan Upah sesuai dengan Uraian Pekerjaan yang ada.
Anda bisa copy-paste dari Analisa yang telah dibuat BSN pada situs ini http://sisni.bsn.go.id/, atau anda bisa buat Analisa versi anda sendiri. Pekerjaan Ls (lumpsum atau taksir) tidak perlu dibuat Analisanya.

c.  Input data Harga Satuan Bahan dan Harga Satuan Upah dari sheet Harga Bahan dan Upah (Gambar 3) pada sheet Analisa Bahan dan Upah (Gambar 4). Caranya di Link-kan ya..

d.  Catatan pribadi saya (Penulis): Tidak semua Koefisien yang ada pada Analisa yang banyak saya temukan selama ini sesuai dengan Real-Cost di lapangan. Jadi untuk mendapatkan Analisa yang Real-Cost (sesuai dengan di lapangan), terkadang saya harus melakukan Revisi pada Koefisien-koefisien tersebut. 
Contoh Analisa dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 4. Sheet Analisa Bahan dan Upah

6.  Input Data dari sheet Harga Analisa Bahan dan Upah (Rp.) pada sheet RAB, (dari Gambar.4 ke Gambar.2). Caranya di Link-kan ya..
Hasilnya seperti Gambar dibawah ini:


Gambar 5. Sheet RAB yang telah ada Harga Analisa

7.  Lakukan Perhitungan untuk Mendapatkan JUMLAH HARGA [RP.], yaitu mengalikan data kolom VOLUME [VOL.] dengan data kolom HARGA SAT. [Rp.].
Hasilnya seperti Gambar dibawah ini:



Gambar 6. Sheet RAB yang telah ada Jumlah Harga

8.  Buat Rekapitulasi Total Rencana Anggaran Biaya (RAB), caranya:
a.  Buka Sheet4 (jika blom ada Sheet4, klik tombol Insert Worksheet supaya ada), lalu Rename Sheet4 tsb. menjadi sheet Rekapitulasi RAB.
b.  Pada sheet Rekapitulasi RAB, buat Judul Uraian Pekerjaan yang ada saja (yaitu poin A s/d I). Lalu input Data pada Gambar 6 ke dalam sheet Rekapitulasi RAB tsb. Caranya di Link-kan ya..
Hasilnya seperti Gambar dibawah ini:

Gambar 7. Sheet Rekapitulasi Total Anggaran Biaya (RAB)
9.  Selesai... Supaya lebih jelas, silahkan download file Excel-nya Disini... Semoga bermanfaat..


Advertisement




Komentar :

- See more at: https://proyeksipil.blogspot.co.id/2014/07/cara-membuat-rencana-anggaran-biaya-rab.html#sthash.92m3Amf9.dpuf