Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena
pondasi berfungsi sebagai "penahan seluruh beban (hidup dan mati
) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar". Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju
lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban
yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat
beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam
hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Beton bertulang adalah
material yang paling cocok sebagai pondasi untuk struktur beton bertulang
maupun bangunan baja, jembatan, menara, dan struktur lainnya. Beban dari kolom
yang bekerja pada pondasi ini harus disebar ke permukaan tanah yang cukup luas
sehingga tanah dapat memikul beban dengan aman. Jika tegangan tekan melebihi
tekanan yang diizinkan, maka dapat menggunakan bantuan tiang pancang untuk
membantu memikul tegangan tekan pada dinding dan kolom pada struktur.
B. PERSYARATAN PERENCANAAN PONDASI
Dengan memperhatikan faktor-faktor dalam pemilihan tipe
pondasi terdapat juga Syarat-syarat umum dari pondasi yaitu :
1. Kedalaman harus memadai untuk
menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah pondasi khususnya untuk
pondasi telapak dan pondasi rakit.
2. Kedalaman harus berada dibawah
daerah perubahan volume musiman yang disebabkan oleh pembekuan, pencairan dan
pertumbuhan tanaman.
3. Sistem harus aman terhadap
penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah.
4. Sistem harus aman terhadap korosi
atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang terdapat didalam
tanah.
5. Sistem harus mampu beradaptasi
terhadap beberapa perubahan geometri konstruksi atau lapangan selama proses
pelaksanaan perlu dilakukan.
6. Metode pemasangan harus seekonomis
mungkin.
7. Pergerakan tanah keseluruhan dan
pergerakan diferensial harus dapat ditolerir dan elemen pondasi dan elemen
bangunan atas.
8. Pondasi dan konstruksinya harus
memenuhi syarat standar untuk perlindungan lingkungan.
C. PEMILIHAN PONDASI BERDASAR DAYA DUKUNG TANAH
- Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. (misal: pondasi jalur, pondasi telapak atau pondasi strauss).
- Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang minipile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.
- Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.
Standar
daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung tahun
1983 adalah :
- Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).
- Tanah sedang (2-5 kg/cm2)
- Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
- Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Kriteria
daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara sederhana.
Misal pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm yang diberi beban 5 kg tidak akan
mengalami penurunan atau amblas maka tanah tersebut digolongkan tanah keras.
D. JENIS-JENIS PONDASI
Bentuk pondasi
ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar bangunan,
sedangkan kedalaman pondasi ditentukan
oleh letak tanah padat yang mendukung pondasi. Jika terletak pada tanah miring
lebih dari 10%,
maka pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau dibentuk tangga dengan
bagian bawah dan atas rata. Jenis pondasi
dibagi menjadi 2, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
1. PONDASI DANGKAL
Pondasi dangkal biasanya dibuat
dekat dengan permukaan tanah, umumnya kedalaman
pondasi didirikan kurang 1/3 dari lebar pondasi sampai
dengan kedalaman kurang dari 3 m. Kedalaman pondasi
dangkal ini bukan aturan yang baku, tetapi merupakan sebagai pedoman.
Pada dasarnya, permukaan pembebanan atau kondisi permukaan lainnya akan
mempengaruhi kapasitas daya dukung pondasi
dangkal. Pondasi dangkal biasanya digunakan ketika tanah
permukaan yang cukup kuat dan kaku untuk mendukung beban yang dikenakan dimana
jenis struktur yang didukungnya tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu
tinggi, pondasi dangkal umumnya tidak cocok dalam tanah kompresif
yang lemah atau sangat buruk, seperti tanah urug dengan kepadatan yang buruk
, pondasi dangkal juga tidak cocok untuk jenis tanah gambut, lapisan
tanah muda dan jenis tanah deposito aluvial, dll. Apabila kedalaman alas pondasi (Df) dibagi lebar terkecil alas pondasi
(B) kurang dari 4, (Df/B < 4) dan apabila letak tanah baik (kapasitas dukung
ijin tanah > 2,0 kg/cm2) relatif dangkal (0,6-2,0 m) maka digunakan pondasi
ini. Pondasi dangkal juga digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi
ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah yang keras. Yang termasuk dalam pondasi dangkal adalah
sebahai berikut :
- Pondasi Tapak (Pad
Foundations), Pondasi tapak (pad foundation)
digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti kolom
struktural. Pondasi pad ini dapat dibuat dalam bentuk bukatan
(melingkar), persegi atau rectangular. Jenis pondasi ini biasanya
terdiri dari lapisan beton bertulang dengan ketebalan
yang seragam, tetapi pondasi pad dapat juga dibuat dalam bentuk
bertingkat atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk
menyebarkan beban dari kolom berat. Pondasi tapak
disamping diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga digunakan untuk
pondasi dalam.
PONDASI TAPAK - Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang (Strip Foundations), Pondasi jalur/ pondasi memanjang
(kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan
untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung
beban dinding atau beban kolom dimana penempatan
kolom dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom
tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak
tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat
dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium.
Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk
pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa
tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan
catatan tidak mendukung beban struktural.
PONDASI JALUR - Pondasi Tikar (Raft
foundations), Pondasi tikar/ pondasi
raft digunakan untuk menyebarkan beban dari struktur atas area yang
luas, biasanya dibuat untuk seluruh area struktur. Pondasi raft
digunakan ketika beban kolom atau beban struktural lainnya berdekatan
dan pondasi pada saling berinteraksi. Pondasi raft biasanya terdiri
dari pelat beton bertulang yang membentang pada luasan yang ditentukan. Pondasi
raft memiliki keunggulan mengurangi penurunan setempat dimana plat
beton akan mengimbangi gerakan diferensial antara posisi
beban. Pondasi raft sering dipergunakan pada tanah lunak atau
longgar dengan kapasitas daya tahan rendah karena pondasi radft
dapat menyebarkan beban di area yang lebih besar.
PONDASI TIKAR - Pondasi Rakit/ Raft Foundation, Pondasi
rakit adalah plat beton besar yang digunakan untuk mengantar permukaan dari
satu atau lebih kolom di dalam beberapa garis/ beberapa jalur dengan tanah.
Digunakan di tanah lunak atau susunan jarak kolomnya sangat dekat di semua
arahnya, bila memakai telapak, sisinya berhimpit satu sama lain.
PONDASI RAKIT - Pondasi
Sumuran, Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan beton berdiameter
60 – 80 cm dengan kedalaman 1 – 2 meter. Di dalamnya dicor beton yang kemudian
dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian dibagian atasnya. Pondasi ini
kurang populer sebab banyak kekurangannya, diantaranya boros adukan beton dan
untuk ukuran sloof haruslah besar. Hal tersebut membuat pondasi ini kurang
diminati. Pondasi sumuran dipakai untuk tanah yang labil, dengan sigma lebih
kecil dari 1,50 kg/cm2. Seperti bekas tanah timbunan sampah, lokasi tanah yang
berlumpur. Pada
bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk
mengikat sloof.
PONDASI SUMURAN - Pondasi Umpak, Pondasi ini diletakan diatas tanah yang telah padat atau keras. Sistem
dan jenis pondasi ini sampai sekarang terkadang masih digunakan, tetapi
ditopang oleh pondasi batu kali yang berada di dalam tanah dan sloof sebagai pengikat
struktur, serta angkur yang masuk kedalam as umpak kayu atau umpak batu dari bagian
bawah umpaknya atau tiangnya. Pondasi ini membentuk rigitifitas struktur yang dilunakkan,
sehingga sistim membuat bangunan dapat menyelaraskan goyangan goyangan yang
terjadi pada permukaan tanah, sehingga bangunan tidak akan patah pada tiang-tiangnya
jika terjadi gempa.
PONDASI UMPAK - Pondasi Plat Beton Lajur,Pondasi plat beton lajur adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung sederetan kolom Pondasi plat beton lajur sangat kuat, sebab seluruhnya terdiri dari beton bertulang dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi batu kali. Ukuran lebar pondasi lajur ini sama dengan lebar bawah dari pondasi batu kali, yaitu 70 Cm. Sebab fungsi pondasi plat beton lajur adalah pengganti pondasi batu kali. berjarak dekat dengan telapak, sisinya berhimpit satu sama lain.
PONDASI PLAT BETON LAJUR
2. PONDASI DALAM
Pondasi
dalam adalah pondasi yang didirikan permukaan tanah dengan kedalam
tertentu dimana daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh
beban struktural dan kondisi permukaan tanah, pondasi dalam biasanya
dipasang pada kedalaman lebih dari 3 m di bawah elevasi permukaan
tanah. Pondasi dalam dapat dijumpai dalam bentuk pondasi tiang
pancang, dinding pancang dan caissons atau pondasi kompensasi
. Pondasi dalam dapat digunakan untuk mentransfer beban
ke lapisan yang lebih dalam untuk mencapai kedalam yang tertentu
sampai didapat jenis tanah yang mendukung daya beban strutur bangunan sehingga
jenis tanah yang tidak cocok di dekat permukaan tanah dapat dihindari. Apabila lapisan atas berupa tanah lunak dan terdapat lapisan tanah yang
keras yang dalam maka dibuat pondasi tiang pancang yang dimasukkan ke dalam
sehingga mencapai tanah keras (Df/B >10 m), tiang-tiang tersebut disatukan
oleh poer/pile cap. Pondasi ini juga dipakai
pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar (jarak antar kolom 6m) dan
bangunan bertingkat. Yang termasuk didalam pondasi ini antara lain pondasi tiang pancang, (beton, besi, pipa baja), pondasi sumuran,
pondasi borpile dan lain-lain. Jenis-jenis pondasi dalam adalah
sebagai berikut :
- Pondasi Tiang Pancang , Pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya saja yang membedakan bahan
dasarnya. Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan
langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang. Karena ujung tiang pancang
lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses
pengeboran. Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah
berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah
tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang
pancang adalah : bamboo, kayu besi/ kayu ulin, baja, dan beton bertulang.
PONDASI TIANG PANCANG - Pondasi Piers (dinding
diafragma) , Pondasi
piers adalah pondasi untuk meneruskan beban berat struktural
yang dibuat dengan cara melakukan penggalian dalam, kemudian
struktur pondasi pier dipasangkan kedalam galian tersebut. Satu
keuntungan pondasi pier adalah bahwa pondasi jenis
ini lebih murah dibandingkan dengan membangun pondasi dengan
jenis pondasi menerus, hanya kerugian yang dialami adalah jika lempengan
pondasi yang sudah dibuat mengalami kekurangan ukuran maka kekuatan jenis
pondasi tidak menjadi normal. Pondasi pier standar dapat
dibuat dari beton bertulang pre cast. Karena itu,
aturan perencanaan pondasi pier terhadap balok beton
diafragman adalah mengikuti setiap ukuran ketinggian pondasi
yang direncanakan. Pondasi pier dapat divisualisasikan sebagai
bentuk tabel , struktur adalah sistem kolom vertikal
yang terbuat dari beton bertulang ditempatkan di bawah bangunan yang
ditanamkan dibawah tanah yang sudah digali. Lempengan beton
diafragma ini mentransfer beban bangunan terhadap tanah.
Balok dibangun di atas dinding diafragma vertikal (pondasi pier) yang
menahan dinding rumah atau struktur. Banyak rumah didukung sepenuhnya
dengan jenis pondasi ini, dimana beton yang dipasang juga berguna sebagai
dinding pada ruang bawah tanah, dimana ruang tersebut digunakan sebagai gudang
penyimpanan atau taman. Beton pondasi pier biasanya dibuat dalam
bentuk pre cast dalam berbagai ukuran dan bentuk, dimana sering dijumpai dalam
bentuk persegi memanjang dengan ketinggian sesuai dengan ukuran kedalaman yang
diperlukan. Tapi beton dapat juga dibuat dalam bentuk bulatan.
Setelah beton bertulang cukup kering kemudian di masukkan ke
dalam tanah yang sudah digali dan disusun
secara bersambungan. Setelah tersusun dengan baik kemudian baru
dilanjutkan dengan konstruksi diatasnya.
PONDASI PIERS - Pondasi Caissons (Bor Pile), Pondasi
bor pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan
tanah, pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan
cara membuat lobang dengan sistim pengeboran atau pengerukan tanah.
Setelah kedalaman sudah didapatkan kemudian pondasi pile dilakukan dengan
pengecoran beton bertulang terhadap lobang yang sudah di bor. Sisitim
pengeboran dapat dialakukan dalam berbagai jenis baik sistim maual maupun
sistim hidrolik. Besar diameter dan kedalaman galian dan juga sistim
penulangan beton bertulang didesain berdasarkan daya dukung tanah dan beban
yang akan dipikul. Fungsional pondasi ini juga hampir sama pondasi pile yang
mana juga ditujukan untuk menahan beban struktur melawan gaya
angkat dan juga membantu struktur dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya
guling.
PONDASI BOR PILE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar